Bayangmu
dalam Rinduku
Teringat rautmu yang
menua
Teringat kata-katamu
yang menggema
Menyentuh dalam kalbu
tak ternyana
Aku di sini berharap
kan kembali bersama
Dalam buaianmu, ibu aku
berada
Menjadi manusia
seutuhnya, kau bimbing semakin dewasa
Tak pernah kau tagih
aku akan membayar apa
Kasihmu tak ternilai
tak harap dibayar dengan harta
Kini aku jauh, jauh
darimu disana
Ibu, aku yang dulu
bagian dari keluarga
Di sini tetap
mengganggap kita masih bersama
Tak kan pernah hilang,
aku, ibu, ayah, dan saudara lainnya
Walau rinduku panjang
tak berkesudahan
Tak ada kata lelah tuk
mencapai mimpi hari esok nan terang
Izin ridhomu, ku
genggam dalam hati, jiwa dan pikiran
Ku ingin selalu
baktikan pada nusa, agama serta keluarga
Ibu, setiap aku
teringat perjuangan panjang
Setiap aku pikirkan
pengorbanan besar
Setiap tetes peluh, dan
juga harta yang hilang
Demi setiap kesuksesan
dalam hidup putramu di tanah juang
Hidup ini adalah
perjuangan maka aku harus menangkan
Hidup ini adalah
permasalahan maka aku harus tuntaskan
Hidup ini adalah
pengorbanan maka aku harus iklhaskan
Hidup ini butuh cinta
dan kasih sayang, maka ibu adalah pahlawan
Dalam bayangku,
terlukis wajahmu
Dalam mimpiku, teringat
kata-katamu
Dalam pikirku, teringat
nasehatmu
Dalam jiwaku, terpatri
mandatmu
Dalam hatiku, ada cinta
dan kasihmu
Dalam langkahku,
teriring juang dan pengorbananmu
Wajibku harus
meneruskan estafetmu yang mulia
Menjadi wanita tangguh,
mandiri, dan ikhlas dalam bekerja
Berpikir visioner,
cerdas, dan kreatif serta tetap belajar
Tak terselip sedikitpun
kata menyerah, walau di titik kejenuhan
Pengabdianmu tak hanya
untuk pendamping setia
Namun cinta yang suci
untuk Yang Maha Kuasa
Baktimu selalu tak
berkurang pada keluarga
Harapanmu, pada
generasi penerusmu yang sedang berjuang
Ibu, ini bukan suratan
yang tertulis rapi
Bukan pula syair tanpa
makna yang terkirim pada nurani
Tidak hanya curahan
hati seseorang pada wanita yang berbudi
Tapi rasa cinta yang
begitu besar, namun tak cukup dituangkan oleh goresan pena pada lembaran tak
berarti
